Rabu, 17 Desember 2008

Flowchart Pengembangan Diri

Data Pribadi :

Nama : Sofitri Handayani
Tempat tgl lahir : Kudus, 24 Februari 1989

Alamat : Jl. TPQ Gang II Bae-Kudus

Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Status : Belum Kawin
Tinggi : 158 cm
Berat : 44 kg
Email : hsofitri@yahoo.co.id

Jenjang Pendidikan :

Tahun 1995-2001 SD Negri 1 Bae Kudus
Tahun 2001-2004 SMP Negri 1 Bae Kudus
Tahun 2004-2007 SMK Negri 1 Kudus
Tahun 2008-Sekarang Politeknik Negri Semarang

KOMPUTER BISNIS

PEMANFAATAN TEKNOLOGI DALAM DUNIA BISNIS


Perkembangan teknologi demikian pesatnya saat ini, awam menyebutnya sebagai era HiTech sering pula masyarakat menyebutnya NewTech, begitupun dengan Information & Communication Technology (ICT) atau Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) berkembang dengan cepatnya, kadang kita belum mengetahui sistem yang baru, sudah muncul lagi sistem yang lebih baru. Tentunya sebagai konsekuensi logis dari era globalisasi dan liberalisasi yang dipicu dan dipengaruhi oleh perubahan teknologi yang kontinyu dan sangat cepat tersebut, maka dunia bisnis dihadapkan pada suatu persaingan yang sangat tajam.



Kita coba perhatikan fenomena sektor bisnis yang berada dikota kota besar di Indonesia dan para aktornya yang juga mengenal teknologi. Fakta membuktikan secara umum yang terjadi, bahwa teknologi belum bisa menjadi andalan dalam meningkatkan taraf perbaikan usaha/bisnis, dimana hal ini terjadi di berbagai sektor usaha atau bisnis yang ada. Teknologi di kalangan bisnis masih sebatas berfungsi sekedar pelengkap kerja dan bantuan komunikasi ataupun informasi.

Berbagai pendapat dan pandangan, bahwa dengan berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi yang murah dan tersedia dimana mana akan menurunkan biaya transaksi dalam hubungan pasar, maka dari itu berkurang pulalah dorongan untuk mengembangkan susunan kepemimpinan yang hierarkis. Dengan perkembangan internet misalnya, tidak hanya sebagai teknologi komunikasi baru, melainkan juga sebagai pelopor bentuk organisasi yang sama sekali baru dan tidak hierarki, yang tentunya sesuai dengan tuntutan perekonomian saat ini yang begitu kompleks dan padat informasi.

Boleh jadi pendapat tersebut diatas cocok dari sisi kesuksesan penerapan teknologi modern, namun pastinya di negara negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang dlsb, yang notabene transformasi teknologinya benar benar sudah masuk ke sendi sendi bisnis masyarakat, bahkan sampai ke para petani desa. Tentu lain hal dengan di Indonesia, fakta obyektif di lapangan bahwa masyarakat kita memang baru mengenal teknologi sebagai perangkat yang layak untuk di konsumsi, bukan sebagai infrastruktur dan pilar utama yang dijadikan kebutuhan dalam kelangsungan bisnis.


KONVENSIONAL TANPA TEKNOLOGI



Nuansa konvensional ini bisa dirasakan dan dibuktikan dari fakta obyektif di lapangan bahwa orang Indonesia bisa menjalankan bisnisnya tanpa teknologi, kalaupun bisa beli teknologi masih sebatas untuk pelengkap kerja saja, bahkan tak jarang pula hanya untuk gagah gagahan (gaya) dan asesoris belaka, kita belum bisa menjiwai benar bahwa teknologi adalah kebutuhan dan lahan utama untuk setiap business project.

Kita ketahui bersama bahwa dunia bisnis nasional saat ini adalah dunia bisnis konvensional dan tradisional, yang nampaknya baru akan mulai masuk ke wilayah adaptasi dengan kemutakhiran teknologi. Adaptasi new technology bagi masyarakat membutuhkan prinsip, penjiwaan dan pemahaman yang cerdas, tanggap serta cepat sebagaimana kecepatan perubahan dan perkembangan teknologi itu sendiri. Tanpa prinsip seperti itu, masyarakat hanya akan menjadi konsumen sejati.

Entah kapan masyarakat atau mereka para konsumen itu akan benar benar menikmati new technology untuk sebuah perkembangan dari usaha / bisnis. Atau justru hanya akan terus menerus dan sekedar menikmati sebagai bagian gaya hidup belaka?. Kenyataan yang ada menunjukkan bahwa kalangan menengah kita suka mengkonsumsi new technology, agar tidak dianggap gaptek, bahkan para eksekutif yang sudah memakai perangkat canggih itu pun tidak sepenuhnya mampu menggunakan fasilitas yang mereka punyai.

Ketika kita mencoba menelisik lebih jauh lagi, suatu kondisi yang sangat memperihatin kan juga terjadi pada perusahaan perusahaan besar di negeri ini, dimana mereka mengkonsumsi new technologi dengan perangkat canggihnya, namun sama sekali tidak bermanfaat untuk meningkatkan revenue atau pendapatan. Hal ini pula rupanya sebagai penyebab terjadinya banyak kasus yang menunjukkan bahwa belanja teknologi pada perusahaan perusahaan tersebut justru menjadi beban.

Kenyataan lain yang nampaknya memperkuat hal ini ketika kita menyaksikan berbagai instansi pemerintah, BUMN, BUMD, dll termasuk pemerintah daerah yang gemar belanja teknologi, terutama Komputer dan Internet. Justifikasi dan target penerapan teknologinya memang jelas, yaitu untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat, namun fakta membuktikan kinerja pemerintahan dari hari ke hari tidak meningkat.

Namun dengan jujur dan bangga harus kita akui bahwa ada satu dua daerah sangat berprestasi dalam kinerja dan pelayanannya kepada masyarakat. Dan itupun bukan karena penerapan new technology yang optimal, melainkan lebih pada kebijakan dan kebajikan kepemimpinan yang diterapkan kepala daerah. New Technology kemudian hanya menjadi barang konsumsi yang setelah puas dibeli lalu dimanfaatkan sesuka mereka, perkara kinerja tidak meningkat, itu menjadi urusan di luar teknologi.

PEMANFATAN TEKNOLOGI YANG REALISTIS



Dari sekian ratus juta masyarakat Indonesia termasuk didalamnya kalangan pelaku bisnis, yang sudah mengenal, menggunakan serta menguasai new technology, persentasenya masih cukup kecil. Boleh jadi hanya 10% saja, mungkin paling banter seputaran 10% sampai dengan 15%. Kita bisa melihat contoh yang realistis dalam masyarakat dan sektor pertanian Indonesia, sudah sampai sejauh mana sentuhan teknologi didalamnya.

Di setiap desa dan perkampungan, kegiatan ekonomi tani sudah berlangsung sejak zaman baheula. Tapi wajah pertanian tanpa sandingan teknologi tepat guna niscaya hanyalah fenomena keterpurukan dan kemiskinan yang kita saksikan, itulah sektor riil Indonesia, termasuk sektor maritim dan sektor sektor lainnya, yang konon para intelektual dan pemangku kebijakannya sudah mengenal teknologi. Itu semua masih dalam impian saja.

Untuk menjadikan teknologi bukan sekedar alat, atau bahkan memperalat kehidupan manusia, seyogyanya kita harus menyadari hubungan antara manusia dan teknologi itu sendiri. Para ahli teknologi meyakini bahwa teknologi tidak bisa dilihat sebagai entitas yang terpisah dari realitas hidup manusia. Teknologi bisa ada dalam tubuh manusia (teknologi pangan, teknologi kedokteran dll), teknologi bisa berada di lingkungan kita (telepon, faksimil, komputer, satelit dll), bahkan teknologi bisa menjadi ruangan/tempat yang nyaman dan sejuk (ruangan ber-AC), inilah relasi mutual sebagai realitas yang ada.

Suatu kenyataan yang juga harus kita lihat secara jeli, bahwa sains, teknologi dan kultur sudah bercampur aduk dalam kesatuan entitas, dan berdasarkan hal tersebut kemudian kondisi obyektif ini merekomendasikan pelaku bisnis di era teknologi modern ini harus mampu menangkap esensi hubungan. Tanpa kemampuan dan kejernihan melihat realitas ini, niscaya perkembangan bisnis baik gerak perusahaan maupun gerak kepemimpinan dan inisiatif tidak akan mencapai sasaran yang diharapkan, paling hanya akan berjalan tanpa arah tujuan yang jelas.

Maka dalam konteks inilah pentingnya kita bicara realistis dan rasional dalam berbisnis di era globalisasi, liberalisasi dan teknologi saat ini. Yang terpenting, bahwa pencapaian bisnis tidak sekedar butuh pemahaman hitungan dagang secara konvensional semata, melainkan harus juga menghitung target pembukaan/penetrasi pasar baru di hutan belantara era hiperkonsumerisme ini. Kemudian teknologi diterapkan bukan hanya untuk komunikasi dan informasi belaka, melainkan sebagai main infrastructure untuk mencari peluang pasar baru (new market).

Yang tidak kalah pentingnya, bahwa belanja teknologi mestinya harus menyadari kemampuan penerapan, optimalisasi dan target target rasional. Kecenderungan belanja teknologi sekedar untuk komunikasi sesama pegawai cukuplah dengan perangkat seluler sederhana dan murah. Selanjutnya yang perlu dipikirkan adalah mempersiapkan marketing yang tanggap terhadap situasi pasar yang hendak dicapai, bukan sekedar marketing biasa, melainkan mereka yang benar benar terdidik dalam memanfaatkan teknologi dan faham perkembangan media massa, baik cetak, televisi maupun online.

Satu hal lagi yang perlu menjadi perhatian kita, bahwa teknologi, terutama internet dan telepon saat ini sudah menjadi bagian dari komunikasi global. Salah satu kelemahan para pelaku bisnis dan perusahaan-perusahaan di negeri ini adalah tidak mau berupaya untuk melebarkan sayap, membuka pasar, baik ekspor-impor maupun pelayanan jasa ke negara-negara tetangga (regional) dan ke manca negara (international) secara lebih luas lagi.

Sejak bergulirnya era kompetisi formal dunia secara terbuka di berbagai sektor bisnis dan industri, melalui sistem globalisasi dan liberalisasi beberapa tahun yang lalu, banyak pasar potensial ketika kita tidak sekedar bergerak dalam lingkup regional maupun domestik (jago kandang), pasar begitu luas dan terbuka lebar. Teknologi sangat mampu dan memungkinkan menyediakan hal itu secara murah. Kenapa wawasan dan pikiran kita masih cupet? Kenapa mental kita masih regional, bahkan domestik?


NEGERIKU

korupsi di Indonesia

Korupsi di Indonesia berkembang secara sistemik. Bagi banyak orang korupsi bukan lagi merupakan suatu pelanggaran hukum, melainkan sekedar suatu kebiasaan. Dalam seluruh penelitian perbandingan korupsi antar negara, Indonesia selalu menempati posisi paling rendah.

Perkembangan korupsi di Indonesia juga mendorong pemberantasan korupsi di Indonesia. Namun hingga kini pemberantasan korupsi di Indonesia belum menunjukkan titik terang melihat peringkat Indonesia dalam perbandingan korupsi antar negara yang tetap rendah. Hal ini juga ditunjukkan dari banyaknya kasus-kasus korupsi di Indonesia.


Penelitian perbandingan korupsi antar negara: PERC 1 Maret 2006: nilai 8,16/10 (peringkat 13 dari 13) Transperancy International Corruption Perception Index 2005 nilai 2,2/10 (peringkat 137 dari 158) http://www.globalintegrity.org/default.aspx?act=19 Global Integrity Public Integrity Index Anti-Corruption Mechanisms and Rule of Law] peringkat 24 dari 25


Bantuan Likuiditas Bank Indonesia


Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) adalah skema bantuan (pinjaman) yang diberikan Bank Indonesia kepada bank-bank yang mengalami masalah likuiditas pada saat terjadinya krisis moneter 1998 di Indonesia. Skema ini dilakukan berdasarkan perjanjian Indonesia dengan IMF dalam mengatasi masalah krisis. Pada bulan Desember 1998, BI telah menyalurkan BLBI sebesar Rp 147,7 triliun kepada 48 bank.

Audit BPK terhadap penggunaan dana BLBI oleh ke-48 bank tersebut menyimpulkan telah terjadi indikasi penyimpangan sebesar Rp 138 triliun.

Penerima dana BLBI antara lain Agus Anwar (Bank Pelita), Samadikun Hartono (Bank Modern), Kaharuddin Ongko (Bank Umum Nasional), Ulung Bursa (Bank Lautan Berlian), Atang Latief (Bank Indonesia Raya), Lidia Muchtar dan Omar Putihrai (Bank Tamara), Adisaputra Januardy dan James Januardy (Bank Namura Yasonta), Marimutu Sinivasan (Bank Putera Multikarsa), Santosa Sumali (Bank Metropolitan dan Bank Bahari), Fadel Muhammad (Bank Intan), Baringin MH Panggabean dan Joseph Januardy (Bank Namura Internusa), Trijono Gondokusumo (bank Putera Surya Perkasa), Hengky Wijaya dan Tony Tanjung (Bank Tata), I Gde Dermawan dan Made Sudiarta (Bank Aken), Tarunojo Nusa dan David Nusa Wijaya (Bank Umum Servitia).


Kasus Korupsi BLBI dan penanganannya

Dana BLBI banyak yang diselewengkan oleh penerimanya. Proses penyalurannya pun banyak yang melalui penyimpangan-penyimpangan. Beberapa mantan direktur BI telah menjadi terpidana kasus penyelewengan dana BLBI, antara lain Paul Sutopo Tjokronegoro, Hendro Budiyanto, dan Heru Supratomo.
Bank Ficorinvest: mantan presdir Ficorinvest, Supari Dhirdjoprawiro dan S. Soemeri divonis hukuman 1,5 tahun penjara oleh PN Jakarta Selatan pada tanggal 13 Agustus 2003. Saat ini masih bebas karena mengajukan kasasi.
Bank Umum Servitia: dirut Servitia, David Nusa Wijaya divonis 8 tahun penjara oleh MA pada tanggal 23 Juli 2003, sempat melarikan diri ke AS namun tertangkap di sana.
Bank Harapan Sentosa: Hendra Rahardja dihukum seumur hidup, namun melarikan diri ke Australia dan meninggal di sana, Eko Adi Putranto dan Sherly Konjogian, divonis 20 tahun, namun juga melarikan diri ke Australia.
Bank Surya: Bambang Sutrisno dan Adrian Kiki Ariawan, dihukum seumur hidup, namun melarikan diri ke Singapura
Bank Modern: Samadikun Hartono, divonis 4 tahun, melarikan diri.
Bank Pelita: Agus Anwar, dalam proses pengadilan, namun sudah melarikan diri.
Bank Umum Nasional: Sjamsul Nursalim, penyidikan dihentikan.
Bank Asia Pacific (Aspac): Hendrawan Haryono, mantan wakil dirut Aspac divonis 1 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Bank Indonesia Raya (Bank Bira): Atang Latif, melarikan diri ke Singapura sebelum kasusnya disidangkan


HOBI&AKTIVITAS

Hobi :


Membaca novel& Nonton bola

.

Tahu kenapa aku suka baca Novel?tapi nggak semua novel aku suka.Yang paling aku suka sampai saat ini Novel karya J.K Rowling yang nggak lain dan nggak bukan HARRY POTTER.Awal nya aku ngledekin teman yang bisa baca Novel setebal itu,tapi setelah aku membaca aku langsung ketagihan.Seolah-olah aku masuk ke dalam cerita Novel tersebut.sampai-sampai aku lupa makan dan waktu tidur ku juga berkurang hanya untuk membaca Novel.Film nya juga keren banget.meski banyak menggunakan animasi tapi hasilnya kelihatan nyata.Apalagi para pemain nya yang keren-keren terutama si pemeran HARRY POTTER,DANIEL RADCLIEF.Menurut ku crita di dalam Novel lebih bagus daripada cerita dalam filmnya.Didalam Novel nya ceritanya lebih lengkap dan kita bisa berimajinasi.Sayang,cerita Novel Harry Potter harus selesai sampai edisi 7.Edisi terakhir menceritakan Harry menikah dengan Ginny Weasley adik dari sahabat Harry yaitu Ron Weasley.Dan dikaruniai banyak anak.Ron Weasley juga mendapatkan kebahagiaan bersanding dengan Hermione Granger.Kita tunggu saja pemutaran Film Harry Potter selanjutnya.



Banyak orang yang menganggap bola itu hanya digandrungi para anak laki-laki.Tapi ce syah-syah aja seneng bola.Awal nya aku biasa aja mengenai bola tapi setelah aku nonton Piala Dunia Jepang-Korea sejak saat itu lah aku suka bola.Dari liga champions,Liga Inggris,sampai World cup.Sayang sekarang Liga Inggris tidak ditayangkan secara Live.Padahal Liga Inggris yang paling banyak diminati hampir seluruh umat manusia di dunia.Banyak pemain-pemain dunia yang mendambakan bermain di klub-klub elite di Liga Inggris.Klub yang jadi kebanggaan di Inggris salah satu nya Manchester United atau biasa disebut dengan Red devil.Aku salah satu pendukung setia Manchester United.Dulu tiap weekend aku selalu didepan TV hanya untuk melihat klub kesayanganku main.Yang bikin aku salut kepemimpinan sir Alex ferguson.Yang hanya memasukkan pemain yang produktif ke tim inti.Apalagi pada musim kemarin Manchester United menjadi Juara di Liga Champion dan Liga Inggris.Hampir semua pamain Manchester United aku suka,tapi yang paling jadi favorit Cristiano Ronaldho&Wyne Rooney.Pemain dri klub lain yang aku suka Fernando Torres,Ces Fabregas,David Villa,Robin Van Persie,Iker Casillas.Andai saja mereka main di Manchester United pasti keren banget..


Aktivitas


Setiap pagi aku berangkat kuliah dari jam 7 pagi sampai jam 2 siang.Jadwal matakuliah ku tiap harinya 8 jam.Semua terdiri dari praktek&teori.Spesialnya di jurusan ku saat ini tiap harinya para mahasiswi nya dituntut pake rok kecuali hari jum’at.Mengikuti perkuliahan merupakan aktivitas pokok yang harus aku jalani setiap harinya.Selain itu aku mengikuti Organisasi di kampus yaitu UKM PCC (POLITEKNIK COMPUTER CENTER).Disitu aku mendapatkan ilmu yang bermanfaat sekaligus mendapatkan teman-teman baru.Yang bisa bertukar pendapat&informasi mengenai program komputer atau yang lain nya.Setiap minggu aku selalu pulang ke rumah kecuali ada kegiatan kampus yang harus aku ikuti.Aktivitas ku selain kuliah,belajar,bersosialisasi sisa waktu ku biasanya aku habis kan buat nonton bola atau maen bareng teman-teman.

MOTO HIDUP&KATA-KATA MUTIARA

MOTTO HIDUP :



  • Janganlah kau berkeinginan untuk menjadi orang penting,tapi berusahalah untuk menjadi orang yang dipentingkan.


Kata-kata Mutiara :



  • Seseorang dengan tujuan jelas akan membuat kemajuan walaupun melewati jalan yang sulit.Seseorang yang tanpa tujuan,tidak akan membuat kemajuan walaupun dia berada dijalan yang mulus.

  • Memenuhi segala kecocokan dengan hati semua manusia adalah hal yang tidak mungkin kamu capai!!!

  • Bukan menjadi masalah dimanapun kita berdiri,yang penting ke arah mana kita melangkah.

  • Jika kita selalu berusaha mencari teman,seringkali kita akan menemukan kekecewaan.Tapi jika kita selalu berusaha untuk menjadi teman,maka kita akan menemukan banyak teman dimana-mana.

  • Orang bodoh hanya mengejar kesenangan sesaat,sementara yang bijaksana terus belajar dari kepahitan .

  • Satu tindakan kecil jauh lebih berarti daripada cita-cita yang terlalu muluk-muluk.

  • Kebaikan ucapan menciptakan rasa percaya,kebaikan pikiran menciptakan kebesaran,kebaikan dalam pemberian menciptakan cinta.

  • Tidak ada seorang pun yang berhak mendapatkan air mata kita,karna orang yang berhak mendapatkan nya tidak akan pernah membuat kita menangis.

  • Jika disakiti seseorang,berterimakasih lah karena yang dia lakukan telah membantu kita membentuk pribadi yang kuat.

  • Seperti apa yang kau tanam,sebegitu itu lah yang akan kau petik.


Biodata diri


BIODATA DIRI :
NAMA : SOFITRI HANDAYANI
TTL : KUDUS,24 FEBRUARI 1989
ALAMAT EMAIL : hsofitri@yahoo.co.id

Aktivitas singkat

Sebelum masuk POLITEKNIK NEGERI SEMARANG aku lulus dari SMK N 1 KUDUS.Di POLITEKNIK NEGERI SEMARANG aku masuk jurusan Adminitrasi Niaga.Yang semua mahasiswi dituntut pake Rok setiap mengikuti perkuliahan kecuali hari jum’at.Setiap hari aku masuk jam 7 pagi sampai jam 2 siang.